PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Semikonduktor adalah
sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara insulator
(isolator) dan konduktor. Semikonduktor
disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor
bersifat sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan
besaran arus tertentu, namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu
dan persyaratan kerja semikonduktor berfungsi sebagai konduktor,
misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya. Untuk
menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spefikasi dan
karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan
tidak berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon,
germanium,
dan gallium arsenide.
Semikonduktor
sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa
disebut pendonor elektron).
B.
TUJUAN
Dapat memahami kristal bahan semikonduktor
Dapat memahami
ikatan kovalen
Dapat memahami
konsep elektron bebas dan lubang
Dapat memahami
semikonduktor tipe P dan N dan sifatnya
Dapat mengenal contoh piranti elektron
semikonduktor seperti Diode, Transitor dan LED
PEMBAHASAN
A. KRISTAL
BAHAN SEMIKONDUKTOR
Semikonduktor sangat
berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktivitasnya
dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa
disebut doping).
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen
elektronika seperti
dioda, transistor dan IC (integrated circuit). Semikonduktor
sangat luas
pemakainnya, terutama sejak ditemukannya transistor pada akhir
tahun 1940-an. Oleh
karena itu semikonduktor dipelajari secara intensif dalam
fisika zat padat.
Namun dalam makalah ini hanya dibahas sifat fisis dasar
semikonduktor saja.
Dalam menyajikan
sifat fisis dasar semikonduktor, makalah ini membahas
rapat elektron dan
hole, yakni partikel pembawa muatan dalam semikonduktor.
Makalah ini juga
membahas pengaruh ketakmurnian pada rapat elektron dan hole.
Bahan semikonduktor
yang banyak dikenal contohnya adalah silikon (Si),
germanium (Ge) dan
GaliumArsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal
untuk membuat komponen semikonduktor. Namun. belakangan, Silikon menjadi
popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan
bahan terbanyak ke-dua yang ada dibumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca dan
batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon.
a. Klasifikasi
Semikonduktor
Berdasarkan murni
atau tidak murninya bahan, semikonduktor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik.
1. Semikonduktor
Intrinsik
Semikonduktor
intrinsik merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu unsur saja,
misalnya Si saja atau Ge saja. Pada kristal semikonduktor Si, 1 atom Si yang
memiliki 4 elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya, perhatikan
gambar 1.
Pada kristal
semikonduktor instrinsik Si, sel primitifnya berbentuk kubus.Ikatan yang
terjadi antar atom Si yang berdekatan adalah ikatan kovalen. Hal ini disebabkan
karena adanya pemakaian 1 buah elektron bersama oleh dua atom Si yang berdekatan. Menurut
teori pita energi, pada T=0K pita
valensi semikonduktor terisi penuh elektron, sedangkan pita konduksi kosong.
Kedua pita tersebut dipisahkan oleh celah energi kecil, yakni dalam rentang
0,18 -3,7eV. Pada suhu kamar Si dan Ge masing-masing memiliki celah energi 1,11
eV dan 0,66 eV.Bila mendapat cukup energi, misalnya berasal dari energi panas,
elektron dapat melepaskan diri dari ikatan kovalen dan tereksitasi menyebrangi
celah energi. Elektron valensi pada atom Gelebih mudah tereksitasi menjadi
elektron bebas daripada elektron valensi pada atom Si, karena celah energi Si
lebih besar dari pada celah energi Ge. Elektron ini bebas bergerak diantara
atom. Sedangkan tempat kekosongan elektron disebut hole. Dengan demikian dasar
pita konduksi dihuni oleh elektron, dan puncak pita valensi dihuni hole.
Sekarang, kedua pita terisi sebagian, dan daat menimbulkan arus netto bila
dikenakan medan listrik.
B. IKATAN
KOVALEN
Ikatan kovalen
merupakan ikatan yang terbentuk karena pemakaian pasangan elektron bersama.
Untuk menggambarkan bagaimana ikatan kovalen terjadi digunakan rumus titik
elektron (struktur lewis).
1.
Ikatan kovalen Tunggal (ikatan kovalen yang melibatkan sepasang
elektron untuk dipakai bersama). Contoh : ikatan yang terjadi pada molekul H2
2.
Ikatan kovalen rangkap dua (ikatan kovalen yang
melibatkan dua pasang elektron untuk dipakai bersama). Contoh : ikatan yang
terjadi pada molekul oksigen
O=O
O=O
3.
Ikatan kovalen rangkap 3 (ikatan kovalen yang
melibatkan tiga pasang elektron untuk dipakai bersama). Contoh : ikatan yang
terjadi pada molekul Nitrogen. Sifat umum senyawa kovalen:
·
Titik lebur dan titik didih yang rendah
·
Tidak dapat menghantarkan arus listrik , akan
tetapi senyaw akovalen polar dalam bentuk larutan dapat menghantarkan listrik.
4.
Pada umumnya lunak
5.
Tidak larut dalam air
6.
Larut dalam pelarut nonpolar
C. KONSEP
ELEKTRON BEBAS DAN LUBANG
Elektron Bebas dan HoleSuatu efek agitasi seperti kenaikan temperatur akan menghasilkan getaranpada inti atom sehingga berakibat ikatan kovalen akan pecah dan diikuti olehlepasnya
elektron-elektron. Elektron yang lepas dari ikatannya ini dikenal
sebagaiElektron Bebas yang bermuatan negatip, sedangkan tempat yang
ditinggalkan olehelektron akan membentuk
suatu muatan positip, dimana tempat tadi disebut sebagaikekosongan atau dikenal dengan nama lain Hole. Gambar 1.4. memperlihatkanelektron bebas dan hole pada susunan atom unsur
silikon.
Misalkan ada
beberapa atom silikon yang saling berdekatan seperti gambar 1.3, maka elektron-elektron yang saling berdekatan
akan menjalin ikatan yangdikenal
sebagai Ikatan Kovalen (Covalent-Bond).B.Elektron
Bebas dan HoleSuatu efek agitasi seperti kenaikan temperatur akan
menghasilkan getaranpada inti atom sehingga
berakibat ikatan kovalen akan pecah dan diikuti olehlepasnya
elektron-elektron. Elektron yang lepas dari ikatannya ini dikenal
sebagaiElektron Bebas yang bermuatan negatip, sedangkan tempat yang
ditinggalkan olehelektron akan membentuk
suatu muatan positip, dimana tempat tadi disebut sebagaikekosongan atau
dikenal dengan nama lain Hole. Gambar 1.4. memperlihatkanelektron bebas dan hole pada susunan atom unsur
silikon.Pada temperatur kamar (±270C) enerji panas sudah mampu untukmembebaskan elektron dari ikatan kovalen,
sehingga dengan perkataan lain dengantemperatur kamar sifat silikon yang
pada kondisi semula bersifat sebagai penyekatsempurna dapat berubah menjadi
penghantar arus listrik. Dikarenakan daya hantar jenis bahan
semikonduktor murni sangat rendah, maka guna memperbesar dayahantar tersebut dapat dilakukan dengan proses
pencampuran dengan unsur lain dengan maksud
untuk memperbanyak terjadinya elektron-elektron bebas dan hole.Istilah
pencampuran ini dike nal dengan nama pengotoran (Impurity) atau Doping.Elektron bebas dan hole yang terjadi disebut juga sebagai pembawa muatan(Charge-Carrier).
D. Dapat
memahami semikonduktor tipe P dan N dan
sifatnya
a. Tipe N semi
konduktor
Apabila atom semi konduktor intrinsik
yang bervalensi empat didoping dengan atom lain yang valensinya lebih tinggi
(misalnya valensi 5), maka molekul bahan campuran tersebut akan mengalami
kelebihan satu elektron, selanjutnya elektron ini merupakan elektron bebas
(lihat gambar -3 diatas).
Pendopingan dapat dilakukan melalui
proses pemanasan, sehingga akan terjadi penyesuaian diri dari dua macam atom
yang berbeda valensinya dalam membentuk suatu molekul/kristal. Atom yang
menyebabkan terjadinya elektron bebas dalam satu susunan kristal atom disebut
atom donor, dan jenis bahan macam ini
dinamakan N-type semi konduktor.
Di dalam tubuh N-type semi konduktor
dapat diperoleh dua pembawa muatan yaitu :
1.
Elektron
sebagai majority carrier
2.
Hole sebagai
minority carrier
Dengan adanya kelebihan elektron,
maka akan memberikan level energi baru dimana elektron akan mudah ber-eksitasi
ke pita valensi. Jadi pada N-type semi konduktor akan terjadi level energi baru
yang disebut energy level donor (Ed), dimana pada level ini
berisi penuh dengan elektron, sehingga apabila ada elektron berpindah ke pita
valensi, maka elekatron ini akan meninggalkan muatan positif pada level donor.
Akibatnya pada atom bervalensi 5 terkumpul muatan positif
b. Tipe P semi
konduktor
Apabila atom
semi konduktor intrinsik yang bervalensi 4, didoping dengan atom yang
bervalensi 3, maka pada pencampuran ini akan terjadi kekurangan elektron atau
akan terdapat lubang (hole). Seperti
halnya pada N-type semi konduktor, maka doping ini dilakukan dengan pemanasan,
sehingga setiap atom dapat menyesuaikan dirinya dengan baik dan akan membentuk
kristal.
Dengan adanya hole (kekurangan
elektron), maka hole ini akan menarik elektron dari atom yang berdekatan dan
selanjutnya atom yang telah kehilangan elektron tersebut akan menjadi
lubang. Dengan demikian maka hole dapat berganti-ganti, seakan-akan merupakan
muatan listrik positif yang sedang bergerak.
Atom yang menyebabkan timbulnya hole
dalam susunan kristal disebut atom acceptor,
dan jenis bahannya dinamakan P-type semi konduktor. Ada dua pembawa muatan pada
P-type semi konduktor , yaitu:
1.
Hole sebagai
majority carrier
2.
Elektron
sebagai minority carrier
Dengan prinsip energi level band, keterangan diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Dengan
adanya kekurangan elektron, maka akan memerlukan suatu energi baru dimana
elektron yang terdapat pada pita valensi akan berpindah ke energy level band yang baru tersebut. Level yang kosong tersebut
dinamakan energy level acceptor (Ea).
E. Mengenal
contoh piranti elektron semikonduktor seperti Diode, Transitor dan LED
a. Dioda
Jika dua tipe bahan semi konduktor yaitu type-P dan
type-N digabung menjadi satu, maka akan didapat sambungan P-N (p-n junction)
yang dikenal sebagai dioda. Pada pembuatannya memang material tipe P dan
tipe N bukan disambung begitu saja, melainkan dari satu bahan semi konduktor
diberi doping (impurity material) yang berbeda.
Jika diberi tegangan maju (forward bias),
dimana tegangan sisi P lebih besar dari sisi N, elektron dengan mudah dapat
mengalir dari sisi N dan mengisi kekosongan elektron (hole) di sisi P.
Sebaliknya jika diberi tegangan balik (reverse bias), maka tidak ada
elektron yang dapat mengalir dari sisi N mengisi hole di sisi P, karena
tegangan potensial di sisi N lebih tinggi. Hal itu menyebabkan dioda hanya
dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga dipakai untuk aplikasi
rangkaian penyearah (rectifier).
Contohnya: D = 1N4001
b. Transistor
Perkataan transistor sebenarnya adalah gabungan perkataan transfer dan resistor. Ia adalah komponen elektronik yang juga dibina dari bahan Semikonduktor ( Semiconductor ). Transistor TR atau Q juga mempunyai pelbagai nombor siri. Sebagai contoh TR = 2N2222.Litar Sepadu ( Integrated Circuits ).
Litar Sepadu ( IC ) adalah komponen elektronik yang mengabungkan pelbagai komponen elektronik contohnya transistor dan diod. Seperti diode dan transistor, Litar Sepadu juga mempunyai nomor seri. Contohnya
Perkataan transistor sebenarnya adalah gabungan perkataan transfer dan resistor. Ia adalah komponen elektronik yang juga dibina dari bahan Semikonduktor ( Semiconductor ). Transistor TR atau Q juga mempunyai pelbagai nombor siri. Sebagai contoh TR = 2N2222.Litar Sepadu ( Integrated Circuits ).
Litar Sepadu ( IC ) adalah komponen elektronik yang mengabungkan pelbagai komponen elektronik contohnya transistor dan diod. Seperti diode dan transistor, Litar Sepadu juga mempunyai nomor seri. Contohnya
c. LED
Diode
pancaran cahaya (bahasa Inggris: light-emitting
diode; LED) adalah
suatu semikonduktor
yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi
tegangan maju.Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna
yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga
ultraviolet dekat atau inframerah dekat.
Contohnya:
DAFTAR
PUSTAKA
Kittel,
C.1976.Introduction to Solid State Physics.USA.John wiley & Sons.
Parno, Drs.
2002. Pendahuluan Fisika Zat Padat. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.
Sutrisno.
1986. Elektronika Teori Dan Penerapannya. Bandung: ITB.
Wiendartun.
Diktat Fisika Zat Padat I. UPI Bandung.
No comments:
Post a Comment